A.
Pengertian
Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistematik dalam
memfasilitasi individu mencapai tingkat perkembangan yang optimal, pengembangan
perilaku yang efektif, pengembangan lingkungan, dan peningkatan fungsi atau
manfaat individu dalam lingkungannya. Semua perubahan perilaku tersebut
merupakan proses perkembangan individu, yakni proses interaksi antara individu
dengan lingkungan melalui interaksi yang sehat dan produktif. Bimbingan dan
konseling memegang tugas dan tanggung jawab yang penting untuk mengembangkan
lingkungan, membangun interaksi dinamis antara individu dengan lingkungan,
membelajarkan individu untuk mengembangkan, merubah dan memperbaiki perilaku
.
.
B. Tujuan bimbingan dan konseling
adalah membantu individu dalam mencapai:
a) kebahagiaan hidup pribadi sebagai
makhluk Tuhan,
b) kehidupan yang produktif dan efektif
dalam masyarakat
c) hidup bersama dengan
individu-individu lain
d) harmoni antara cita-cita mereka
dengan kemampuan yang dimilikinya.
C. Tujuan layanan bimbingan ialah agar
siswa dapat :
1. Merencanakan kegiatan penyelesaian
studi, perkembangan karir serta kehidupan-nya di masa yang akan datang.
2. Mengembangkan seluruh potensi dan
kekuatan yang dimiliki peserta didik secara optimal.
3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan
pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya.
4. Mengatasi hambatan dan kesulitan
yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan,
masyarakat, maupun lingkungan kerja.
1. Mengenal dan memahami potensi,
kekuatan, dan tugas-tugas perkembangannya.
2. Mengenal dan memahami potensi atau peluang
yang ada di lingkungannya,
3. Mengenal dan menentukan tujuan dan
rencana hidupnya serta rencana pencapaian tujuan tersebut
4. Memahami dan mengatasi
kesulitan-kesulitan sendiri.
5. Menggunakan kemampuannya untuk
kepentingan dirinya, kepentingan lembaga tempat bekerja dan masyarakat.
6. Menyesuaikan diri dengan keadaan dan
tuntutan dari lingkungannya.
7. Mengembangkan segala potensi dan
kekuatan yang dimilikinya secara optimal.
D.
Fungsi
Bimbingan dan Konseling
1. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi
bimbingan yang membantu peserta didik (siswa) agar memiliki pemahaman terhadap
dirinya (potensinya) danlingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama).
Berdasarkan pemahaman ini, siswa diharapkan mampu mengembangkan potensi
dirinyasecara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara
dinamis dan konstruktif.
2. Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang
berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai
masalah yang mungkin terjadi danberupaya untuk mencegahnya, supaya tidak
dialami oleh peserta didik. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan
kepada siswa tentang caramenghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang
membahayakan dirinya. Adapun teknik yang dapat digunakan adalah layanan
orientasi,informasi, dan bimbingan kelompok. Beberapa masalah yang perlu
diinformasikan kepada para siswa dalam rangka mencegah terjadinya tingkahlaku
yang tidak diharapkan, diantaranya : bahayanya minuman keras, merokok,
penyalahgunaan obat-obatan, drop out, dan pergaulan bebas (free sex).
3. Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi
bimbingan yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor
senantiasa berupaya untukmenciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang
memfasilitasi perkembangan siswa. Konselor dan personel Sekolah/Madrasah
lainnya secarasinergi sebagai teamwork berkolaborasi atau bekerjasama
merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara sistematis
danberkesinambungan dalam upaya membantu siswa mencapai tugas-tugas
perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan disini adalahlayanan
informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat (brain storming), home
room, dan karyawisata.
4. Fungsi Perbaikan (Penyembuhan),
yaitu fungsi bimbingan yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan
upaya pemberian bantuan kepadasiswa yang telah mengalami masalah, baik
menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang dapat
digunakan adalah konseling,dan remedial teaching.
5. Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi
bimbingan dalam membantu siswa memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau
program studi, danmemantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan
minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam
melaksanakanfungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di
dalam maupun di luar lembaga pendidikan.
6. Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi
membantu para pelaksana pendidikan, kepala Sekolah/Madrasah dan staf,
konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap
latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan siswa (siswa).
Dengan menggunakan informasi yangmemadai mengenai siswa, pembimbing/konselor dapat
membantu para guru dalam memperlakukan siswa secara tepat, baik dalam memilih
danmenyusun materi Sekolah/Madrasah, memilih metode dan proses pembelajaran,
maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuandan kecepatan
siswa.
7. Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi
bimbingan dalam membantu siswa (siswa) agar dapat menyesuaikan diri dengan diri
dan lingkungannya secaradinamis dan konstruktif.
Untuk
mencapai tujuan-tujuan tersebut, peserta didik harus mendapatkan kesempatan untuk:
1) mengenal dan melaksanakan tujuan
hidupnya serta merumuskan rencana hidup yang didasarkan atas tujuan itu
2) mengenal dan memahami kebutuhannya
secara realistis
3) mengenal dan menanggulangi
kesulitan-kesulitan sendiri
4) mengenal dan mengembangkan kemampuannya
secara optimal
5) menggunakan kemampuannya untuk
kepentingan pribadi dan untuk kepentingan umum dalam kehidupan bersamamenyesuaikan
diri dengan keadaan dan tuntutan di dalam lingkungannya
6) mengembangkan segala yang dimilikinya secara
tepat dan teratur, sesuai dengan tugas perkembangannya sampai batas optimal.
Secara khusus tujuan bimbingan dan konseling di sekolah ialah agar
peserta
didik, dapat:
·
mengembangkan
seluruh potensinya seoptimal mungkin
·
mengatasi
kesulitan dalam memahami dirinya sendiri
· mengatasi
kesulitan dalam memahami lingkungannya, yang meliputi lingkungan sekolah,
keluarga, pekerjaan, sosial-ekonomi, dan kebudayaan
·
mengatasi
kesulitan dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalahnya
· mengatasi
kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat, dan bakatnya dalam bidang
pendidikan dan pekerjaan
· memperoleh
bantuan secara tepat dari pihak-pihak di luar sekolah untuk mengatasi
kesulitan-kesulitan yang tidak dapat dipecahkan di sekolah tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar